Minggu, 27 Mei 2012

Makalah Kanker mamae

Landasan teori

Kanker mamae
Definisi
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak dikuadran lateral atas.


Etiologi
Penyebab kanker payudara tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu :
1.    Umur  > 30 tahun
2.    Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun
3.    Tidak kawin
4.    Usia menopause > 55 tahun
5.    Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara
6.    Mempunyai kanker payudara kontra lateral
7.    Pernah mengalami radiasi di daerah dada
8.    Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu    .

    Manifestasi Klinis
Pasien dengan kanker payudara biasanya datang dengan keluhan :
1.    Benjolan dipayudara
2.    Nyeri dipayudara
3.    Keluar cairan dari puting susu
4.    Kemerahan
5.    Ulserasi
6.    Pembesaran kelenjar getah bening
    Untuk meminimalkan pengaruh hormone estrogen dan progesterone, sebaiknya pemeriksaan dilakukan ± 1 minggu dihitung dari hari pertama haid, teknik pemeriksaan fisik adalah :
1.    Posisi duduk
2.    Posisi berbaring
3.    Pemeriksaan KGB regional di axial.
    Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah : USG payudara, mammografi dan aspirasi jarum halus (FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto thorax, bone survey, USG abdomen/hepar.
    Diagnosis
Diagnosis pasti hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan :
1.    Biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat disekitarnya bila tumor < 5 cm
2.    Biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 5 cm

Stadium Kanker Payudara
1.    Stadium I tumor pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila
2.    Stadium II tumor dengan diameter < 2 cm
3.    Stadium III a tumor dengan diameter > 5 cm
4.    Stadium III b tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit
5.    Stadium IV tumor yang telah mengadakan metastasi jauh.
    Penatalaksanaan
1.    Mastektomi radikal
2.    Kemoterapi ajuvan
3.    Biopsy insisi
4.    Oforektomi bilateral
5.    Pemberian obat-obat hormonal.

ASUHAN KEPERAWATAN  PADA KLIEN Ny S.W DENGAN
KANKER MAMAE DEXTRA  DI RUANG IRINA A BAWAH
RSU PROF Dr R.D KANDOU   MANADO


I.    Data Demografi
    A.    Biodata
        Nama    :    Ny S.W
        Umur    :    56 tahun
        Jenis kelamin    :    Perempuan
        Alamat    :    Talikuran Kawangkoan
        Suku/Bangsa    :    Minahasa /Indonesia
        Status Pernikahan    :    Sudah menikah
        Agama    :    Kristen Protestan
        Pekerjaan    :    IRT
        Diagnosa Medik    :    Ca. Mamae Dextra
        No MR    :    015214
        Tanggal Masuk    :    24-04-2006
        Tanggal Pengkajian    :    17-05-2006
      
    B.    Penanggung Jawab
        Nama    :    Tn R.R
        Usia    :    58 Tahun
        Jenis kelamin    :    Laki-laki
        Pekerjaan    :    Swasta
        Hub dengan klien    :    Suami dari penderita

II.    Keluhan Utama
    Pada mamae sinistra terdapat benjolan warna kemerahan, ulkus (+) dan adanya nyeri dibagian yang terdapat luka.

III    Riwayat Kesehatan
    A.    Riwayat Kesehatan Sekarang
        Benjolan pada payudara  sebelah kiri dialami penderita ± 1 ½  tahun awalnya dirasakan sebesar bola pimpong kemudian membesar sampai seperti bola tenes. 1 tahun terakhir ini membesar cepat, adanya nyeri bersamaan dengan timbulnya  luka sejak 3 bulan terakhir, nampak luka dibenjolan tersebut warna kemerahan dan terdapat ulkus.
    B.    Riwayat Kesehatan Lalu
        Klien tidak pernah mengalami penyakit infeksi atau menular ataupun penyakit lain seperti DM, hipertensi, TBC dll. Klien dahulunya berbadan sehat.
    C.    Riwayat Kesehatan Keluarga
        Didalam keluarga pasien hanya pasien yang menderita penyakit yang seperti ini tidak ada penyakit keturunan lain yang diturunkan.

IV    Riwayat Psikososial
    Hubungan klien dengan orang lain baik, penderita menerima akan dirinya dan penyakitnya sebagai suatu cobaan dari Tuhan dan menganggap penyakitnya tidak sebagai suatu kutukan atau hinaan, klien merasa cemas dengan keadaannya.

V.    Riwayat Spiritual
    Klien biasanya taat beribadah dan menjalankan kepercayaannya sebagai umat Kristen dan selalu mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dilingkungan hidupnya.

VI.    Pemeriksaan Fisik
    A.    Keadaan Umum
        Klien tampak tenang, kesadaran  : compos mentis
    B.    Tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg,  N:84x/m,
        R: 22x/m  Sb: 36,40 C
    C.    Sistem Pernapasan
        -    Hidung    :    Simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret dan polip
        -    Leher    :    Tidak ada pembesaran kelenjar, trachea berada ditengah
        -    Dada    :    Bentuknya asimetris, dada kanan lebih besar karena adanya Ca, pleura efusi bagian kanan (pemeriksaan foto thorax)
        -    Tidak ada clubbing finger
    D.    Sistem Kardiovaskuler
        -    Konjungtiva tampak anemis bibir pucat
        -    Arteri karotis tidak tampak
        -    Pemeriksaan EKG masih menunjukan pada keadaan yang normal
    E.    Sistem Pencernaan
        -    Sclera sedikit ikterus
        -    Bibir lembab, mulut : jumlah gigi sudah tidak lengkap, masih ada kemampuan menelan. Gaster dan usus peristaltic (+) normal, abdomen : tampak datar, bising (+) normal, lemas, abdomen atas dalam batas normal.
        -    Anus : kondisi dan koordinasi baik, spincter ani baik
    F.    Sistem Indera
        1.    Mata    :    Letak mata simetris, kelopak mata baik, bulu mata dan alis merata (distribusi), penglihatan masih baik
        2.    Hidung    :    Penciuman baik, tidak ada trauma ataupun mimisan. Secret yang menghalangi penciuman (–)
        3.    Telinga    :    Daun telinga masih utuh, simetris kanan dan kiri, fungsi pendengaran masih baik, tidak ada secret.
    G.    Sistem Saraf
        Klien bisa berorientasi dengan baik, daya ingat baik, kesadaran kompos mentis, tidak ada kekakuan pada otot. Fungsi-fungsi persarafan berfungsi dengan baik.
    H.    Sistem Muskuloskeletal
        1.    Bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan, struktur rambut merata, tidak ada alopesia, kebersihan cukup (integument)
        2.    Vertebiae berada ditengah, tidak ada deformitas
        3.    Ekstremitas atas : tangan kanan terpasang IVFD  pergerakan baik tidak ada kelainan, ROM baik
        4.    Ekstremitas bawah : pergerakan baik tidak ada fraktur, tidak ada kelainan.
    I.    Sistem Integument
        Warna kulit tampak pucat, temperature dalam batas normal, kuku tampak pucat, permukaan kuku rata/licin, kebersihan cukup, rambut distribusinya merata, sedikit lembab, tidak alopesia kebersihan cukup, turgor cukup.
    J.    Sistem Endokrin
        Pada leher tidak ada pembesaran KGB, pembesaran KGB pada axilla dextra, eksresi urine biasa, eksresi keringat dalam batas normal, riwayat bekas air seni dikelilingi semut tida ada.
    K.    Sistem Perkemihan
        Tidak ada penyakit hubungan seksual, nyeri berkemih (-), tidak ada perubahan pada sistem ini.
    L.    Sistem Reproduksi
        Payudara kiri membesar dan ada benjolan, payudara kanan masih normal. Haid pertama pada usia 13 tahun, menopause 53 tahun, haid teratur, sebelumnya klien mengikuti KB spiral, menyusui ada, genetalia tidak ada kelainan
    M.    Sistem Imun
        Tidak ada alergi obat atupun makanan dll, imunisasi waktu dahulu sudah lengkap, penyakit yang berhubungan dengan cuaca misalnya flu dan batuk.

VII    Aktivitas Sehari-Hari
    A.    Nutrisi
        Dirumah    :    Makan 3 x sehari jenis nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang, selera makan baik, penderita pantang daging babi
        Di RS    :    Pola makan 3 x sehari jenis nasi/bubur, sayur, ikan kadang-kadang, selera makan kurang baik BB tampak menurun

    B.    Cairan
        Dirumah    :    Pola minum 7-8 gelas tiap hari jenis air putih, daun teh, susu (kadang-kadang)
        Di RS    :    Pola minum 6-7 gelas sehari jenis air putih dan susu kadang-kadang
    C.    Eliminasi
        Dirumah    :    BAB    :    2-3x sehari konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, tidak ada keluhan saat BAB
                    BAK    :    4-5x sehari warna kuning muda, tidak ada keluhan
        Di RS    :    BAB    :    2-3x sehari konsistensi lembek, warna kuning coklat
                    BAK    :    3-4x sehari warna kuning kebeningan, tidak ada keluhan saat BAB dan BAK
    D.    Istirahat Tidur
        Dirumah    :    Penderita biasa tidur malam 6-7 jam, tidur siang kadang-kandang, tidak ada keluhan waktu bangun tidur
        Di RS    :    Penderita tidur 7-8 jam, sering terbangun jika akan BAB dan BAK, tidak ada keluhan waktu bangun pagi, tidur siang        ½-1 jam setiap hari
    E.    Olah Raga
        Dirumah    :    Penderita kadang sekali untuk berolahraga, hanya sesekali penderita sering jalan pagi
        Di RS    :    Penderita belum pernah berolahraga karena bagi penderita tidak terlalu penting
    F.    Rokok/Alkohol dan Obat-obatan
        Penderita tidak pernah mengkonsumsi alkohol, rokok atau mengkonsumsi obat-obatan
    G.    Personal Higyene
        Mandi sehari sekali memakai sabun mandi, sikat gigi 2x sehari. Cuci rambut 2-3 seminggu, gunting kuku ± 1 minggu sekali, penderita dapat melakukannya dengan sedikit bantuan dari kakak klien.


    H.    Aktivitas/Mobilitas Fisik
        Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal pergerakan baik dan tidak ada alat bantu untuk melakukan aktivitas.

VIII Test Diagnostik
    *    Laboratorium
        -    Hb    :    11,4 g/dl
        -    Leuko    :    5400/ul
        -    Trombo    :    261.000/ul
        -    Ureum    :    14 mg/dl
        -    Kreatinin    :    0,91 mg/dl
        -    SGOT    :    29 u/l
        -    SGPT    :    9 u/l
        -    GDS    :    100 mg/dl
        -    Ro photo thorax : pleura effusion kanan
        -    USG    :    abd atas normal
        -    Sitologi cairan pleura : Ca. Mamae Dextra Stadium IV (T4 N2 M1)
        -    EKG    :    dalam batas normal
        -    Hasil uji faal paru : normal.

IX    Therapy Medis
    -    Ciprofloxacin tab 500 mg  2 x 1
    -    PCT 500 mg 3 x 1 jika perlu (Sb >36,50 C)  
    -    Vit B comp 3 x 2
    -     IVFD RL 2000 cc/24 jam  28 gtt/menit

PENGELOMPOKAN DATA
Data Subjektif
1.    Klien mengatakan nyeri pada bagian mamae yang terdapat luka
2.    Klien mengatakan nafsu makannya menurun
3.    Klien mengatakan BBnya sudah menurun
4.    Klien mengatakan bahwa ia cemas dengan keadaanya
Data Objektif
1.    Ekspresi wajah tampak meringis jika periode nyeri
2.    Klien tampak memegang daerah yang sakit
3.    Klien hanya makan bubur saja, sayur, ikan (kadang-kadang)
4.    BB klien tampak menurun BB 41 kg
5.    Bibir tampak pucat dan turgor cukup dan penurunan lemak subkutan
6.    Nampak ada luka terbuka, ada ulkus warna kemerahan
7.    Ibu nampak cemas dengan penyakitnya
8.    Ibu nampak bertanya-tanya tentang penyakitnya

Analisa Data
Data    Etiologi    Masalah
Ds    :    Klien mengatakan nyeri pada bagian mamae yang terdapat luka
Do    :    Ekspresi wajah tampak meringis jika periode nyeri
    -    klien tampak memegang daerah yang sakit     Proses peradangan

Merangsang serabut saraf tepi

Menghantar melalui impuls serabut saraf ke hipotalamus

Respon tubuh

Nyeri dipersepsikan    Nyeri
Ds    :    Klien mengatakan nafsu makan menurun/berkurang
    -    Klien mengatakan BBnya sudah menurun
Do    :    Klien hanya   makan bubur saja, sayur, ikan, kadang-kadang
    -    BB klien tampak menurun
    -    Bibir tampak pucat dan turgor cukup dan penurunan subkutan         Adanya kanker pada payudara

               Hipermetabolik

    Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
Ds    :
Do    :    Nampak ada luka terbuka
    -    Ulkus (+) warna kemerahan
        Adanya peradangan


Adanya luka terbuka

Tidak menutup kemungkinan masuknya kuman

Resiko infeksi    Resiko infeksi
Ds    :    Klien mengatakan bahwa ia cemas dengan keadaannya (penyakitnya)
Do    :    Ibu nampak cemas dengan penyakitnya
    -    Ibu bertanya-tanya tentang penyakitnya    Proses penyakit

Kurangnya informasi tentang penyakit tersebut

Bertanya-tanya tentang bagaimana penyakitnya

Rasa cemas    kecemasan


CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA
    IMPLEMENTASI
    EVALUASI

I    Tgl 18/05-2006
Jam 08.00
-    Mengkaji nyeri yang dirasakan klien, lokasinya disekitar mamae dan seperti menusuk-nusuk
Jam 09.00
-    mengajarkan teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas dalam-dalam
Jam 12.00
-    menjelaskan kepada klien penyebab nyeri dan menganjurkan untuk menggosok dibagian belakang jika ada nyeri    Tgl 18/5-06
S    :    Klien menyatakan masih ada nyeri tapi kadang-kadang
O    :    tampak mengerut-ngerut bagian-bagian  nyeri jika ada nyeri ekspresi meringis jika timbul nyeri
A    :    Nyeri belum teratasi
P    :    lanjutkan tindakan perawatan
II    Jam 08.30
-    Menannyakan apa yang dimakan klien saat tadi pagi : klien makan bubur, nafsu makan kurang
Jam 11.30
-    Menganjurkan klien untuk   banyak kalori dan kaya nutrisi
Jam 12.00
-    memindahkan sampah-sampah dari samping agar tidak menggangu kenyamanana pasien saat makan
    S    :    Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
O    :    makanan tidak dihabsikan
    -    BB klien tampak masih kurus
A    :    Masalah belum teratasi
P    :    Lanjutkan tindakan  perawatan  
III    Jam 09.00
-    Merawat luka pasien secara aseptik
Jam 11.00
-    Mengukur TTV : Sb:36,80 C, N:78x/m, R:22x/m, Td:120/80 mmhg
Jam 12.00
-    Membantu klien mengganti pakian karena basa dengan keringat
Jam 12.30
-    Menganjurkan pasien untuk beristirahat
Jam 13.00
-    Menganjurkan kepada pengunjung agar jangan terlalu banyak yang masuk diruang perawatan    S    :    Ibu mengatakan badannya tidak merasa panas
O    :    Luka masih ada
    -    Luka sementara dirawat
    -    Tidak ada tanda-tanda infeksi
A    :    Tanda infeksi masih dikontrol
P    :    Pertahankan intervensi perawatan
    -    Tingkatkan teknik aseptik

IV    Jam 10.00
-    Menjelaskan prosedur pengobatan yang dilakukan
Jam 10.30
-    Mendengarkan dengan penuh empati perasaan cemas yang diungkapkannya
Jam 13.00
-    Memberi dorongan lewat kakak dari klien untuk lebih menyemangati klien agar ia tidak cemas    S    :    Pasien merasa cemas akan penyakitnya
O    :    Klien tampak cemas dengan keadaannya
    -    Ekpresi kurang tenang
A    :    Masalah belum teratasi
P    :    Lanjutkan tindakan perawatan
    -    Tingkatkan kepercayaan klien terhadap perawat dan staf
I    Tanggal 19-05-2006
Jam 08.00
-    Menanyakan bagaimanan dengan nyeri yang dirasakan
Jam 09.00
-    Menganjurka klien untuk tetap melakukan teknik relaksasi dan teknik block sistem
Jam 10.00
-    Menjelaskan bahwa nyeri dirasakan ketika obat yang diberikan diserap oleh luka    S    :    Nyeri masih dirasakan oleh pasien
O    :    Klien nampak meringis jika periode nyeri
A    :    Nyeri masih belum teratasi
P    :    Lanjutkan dan tingkatkan intervensi untuk mengatasi nyeri
II    Jam 08.30
-    Menanyakan apa saja yang dimakan sejak kemarin : nasi, bubur, dan ikan
Jam 10.00
-    Menganjurkan klien agar sebelum tidur didahului dengan minum susu
Jam 12.00
-    Mengamati pasien untuk makan siang. Makanan tidak dihabiskan, hanya sedikit yang dimakan    S    :    Klien mengatakan nafsu makan berkurang
O    :    Makanan tidak dihabiskan
    -    BB klin belum naik
    -    Klien nampak kurus
A    :    Masalah belum teratasi
P    :    Lanjutkan tindakan perawatan
    -    Anjurkan agar meningkatkan nafsu makan klien
III    Jam 09.00
-    Merawat luka pasien secara aseptik
Jam 10.00
-    Mengukur/mengobservasi TTV Sb:36,40 C, N:80x/m, R:20x/m, Td:110/70 mmhg
Jam 11.00
-    Merapikan tempat tidur pasien
Jam 12.00
-    Menganjurkan agar klien menghindari kontak dengan lingkungan luar
Jam 13.00
-    Menganjurkan pasien untuk berisitirahat
    S    :    Ibu mengatakan tidak ada perubahan suhu tubuh
O    :    Tidak ada tanda-tanda infeksi
    -    Masih ada luka
    -    Luka terawata baik
A    :    Infeksi tidak terjadi
P    :    Perencanaan dilanjutkan untuk menghindari infeksi
    -    Control tanda-tanda infeksi
IV    Jam 09.00
-    Memberi penjelasan sedikit mengenai diagnosis
Jam 11.00
-    Meminta klien mengungkapkan perasaan cemasnya
Jam 12.00
-    Memberi support live kepada klien dalam menghadapi penyakitnya.
Jam 12.30
-    Menjelaskan bahwa perasaan cemas hanya akan memperburuk kesehatannya    S    :    Klien memahami dan mengatakan ia sudah tidak khawatir dengan keadaannya
O    :    Klien nampak tenang dan menerima keadaan yang dialaminya
    -    Klien tidak lagi bertanya-tanya tentang bagian penyakitnya
A    :    Masalah cemas teratasi
P    :    Lebih meningkatkan koping klien dalam hal kecemasan




No    Diagnosa Keperawatan    Tujuan/kriteria    Intervensi     Rasional     Implementasi     Evaluasi
1    Nyeri berhubungan dengan kanker pada mamae ditandai dengan :
Ds
-    Klien mengatakan nyeri pada bagian mamae yang terdapat luka
Do
-    Ekspresi wajah tampak meringis jika periode nyeri
-    Klien tampak memegang daerah yang sakit
    Nyeri Berkurang sampai Hilang   Kriteria :
-    klien tidak lagi meras nyeri
-    ekspresi wajah kembali ceria/tenang
-    klien tampak tidak kesakitan
    -    Tentukan riwayat nyeri : lokasi dan karakteristik nyeri

-    Ajarkan teknik relaksasi jiak nyeri berlangsung


-    Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya gosokan punggung dan aktifitas hiburan
-    Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi analgetik jika diperlukan    -    Memberi data dasar untuk mengidentifikasi nyeri tersebut


-    Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol
-    Meningkatkan relaksasi dan membantu , memfokuskan kembali perhatian


-    Analgetik diperlukan untuk menghilangkan rasa nyeri    Tanggal 17-05- 2006
Jam 09..00
-    Menanyakan daerah  nyeri dan  karakteristiknya :nyeri disekitar mamae dan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
-    Menyuruh ibu menarik nafas panjang melalui  hidung dan menghembuskan lewat mulut perlahan-lahan
-    beriatahu ibu untuk menggosok punggungnya disaat nyeri
-    jika diperluakan memberi/melayani obat penghilang nyeri    Tgl 17-05-2006
Jam 13.00
S    :    Klien masih merasa nyeri  kadang-kadang
O    :    Ekspresi meringis jika ada nyeri
    -    klien tampak memegang daerah yang sakit
A    :    Nyeri belum teratasi
P    :    Lanjutkan tindakan perawatan




2.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan nutris kejaringan yang kurang diatndai dengan
DS
-    Klien mengatakan nafsu makannya menurun
-    Klien mengatakan BBnya sudah menurun
DO
-    Klien hanya makan bubur saja, sayur, ikan (kadang-kadang)
-    BB klien tampak menurun BB 41 kg
-    Bibir tampak pucat dan turgor cukup dan penurunan lemak subkutan    Nutrisi kembali adekuat kriteria :
-    Nafsu makan meningkat
-    BB naik sampai mencapai BB ideal
-    Bibir warna merah mudah, turgor baik, banyak lemak subkutan
    -    Pantau masukan makanan setiap hari
-    Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient dengan masukan cairan yang adekuat
-    Nilai diet sebelum dan setelah pengobatan
-    Ciptakan suasana yang aman diwaktu  pasien akan makan    -    Mengidentifikasi Kekuatan/defisiensi nutrisi pasien
-    Untuk meningkatkan kebutuhan jaringan metabolik begitu juga dengan cairan agar ditingkatkan

-    Untuk keefektifan penilaian diet


-    Membuat waktu makan klien menyenangkan untuk meningkatkan selera makan klien    Tanggal 17-05- 2006
Jam  07.30
-    Melihat makanan apa yang dimakan oleh pasien berapa kali frekuensinya dan jenis makanan yang dimakan. Makan 3xsehari jenis bubur
-    Memotivasi klien agar makan makanan yang mengandung kalori dan makanan yang tinggi nutrisi
-    Menanyakan bagaiman pola dan nafsu makan klien setelah menjalani pengobatan
-    mengamankan semua alat misalnya  pot dan urinal serta meciptakan lingkungan yang nyaman saat pasien makan    Tgl 17-05-2006
J 13.20
S    :    Klien mengatakan nafsu makan-masih kurang
O    :    Klien hanya makan bubur saja
    -    BB masih tampak menurun
    ¬-    Klien tampak pucat
    -    Bibir kering
A    :    Nutrisi belum terpenuhi
P    :    Lanjutkan rencana  perawatan
3    Resiko infeksi berhubungan dengan
Kurang pengetahuan tentang perawatan
Ds : -
Do
-    Nampak ada luka terbuka, ada ulkus warna kemerahan    Tidak terjadi infeksi kriteria :
-    Luka tidak bernanah dan  merah
-    tidak ada Ulkus
-    Luka dapat sembuh dengan cepat    -    Tingkatkan prosedur mencuci tangan dengan baik dan batasi pengujung yang mengalami infeksi
-    Tekankan personal  higyene

-    Pantau suhu tubuh



-    Tingkatkan teknik aseptic dalam melakukan tindakan yaitu merawat luka
-    pertahankan linen atau pakaian agar tetap kering dan bersih
-    Memberikan antibiotic sesuai indikasi    -    Melindungi pasien dari infeksi-infeksi misalnya pengunjung yang mengalami ISK



-    Membantu potensial sumber infeksi dan pertumbuhan sekunder
-    Untuk mengidentifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk dimulai dengan segera
-    Untuk menghindari terjadi infeksi nosokomial dan mempercepat proses penyembuhan luka
-    Dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi

-    Mengidentifikasi organisme penyebab dan terapi yang tepat    Tanggal 17-05-2006
Jam 08.00
-    mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien
-    menganjurkan pasien untuk meningkatkan kebersihan diri misalnya mandi, gosok gigi, cuci rambut dll.
-    mengukur Sb : 3640C tidak ada kenaikan suhu tubuh
Jam 08.30
-    Merawat luka pasien dengan alat yang disterilkan terlebih dahulu.
-    mengganti baju dan sprei jika kotor dan basah
Jam 08.00
-    melayani obat oral ciprofloxacin tab  500 mg 2x1    Tgl 17/05-2006
J 14.00
S    :  
O    :    Luka masih tampak belum sembuh
    -    tidak bernanah
    -    Masih ada ulkus
A    :    infeksi tidak terjadi
P    :    awasi terus terhadap  infeksi pada waktu berikutnya
    -    lanjutkan rencana perawatan
4    Kecemasan ancietas berhubungan dengan ketidak tahuan tentang proses penyakits
Ds
-    Klien mengatakan bahwa ia cemas dengan keadaanya
Do
-    Ibu nampak cemas dengan penyakitnya
-    Ibu nampak bertanya-tanya tentang penyakitnya    Cemas berkurang sampai hilang  kriteria :
-    klien tidak lagi merasa cemas dengan penyakitnya
-    ibu dapat memahami tentang bagaimana penyakitnya
-    ekspresi wajah tampak tenang    -    Tinjau pengalaman pasien/orang terdekat sebelumnya dengan kanker
-    Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya


-    Pertahankan  kontak sesering mungkin bicara dengan menyentuh pasien jika tepat
-    Jelaskan pengobatan yang dianjurkan tujuan dan efek sampingnya
-    Berikan dukungan baik secara langsung ataupun lewat orang terdekat    -    Membantu dalam identifikasi rasa cemas pasien dan kesalahan konsep klien terhadap kaker

-    Memberikan kesempatan kepada klien memeriksa rasa cemas  dan kesalahan konsep tentang diagnosis
-    Untuk menghilangkan sedikit rasa cemas dan pasien serta meningkatkan rasa kepercayaan pasien

-    Untuk meningkatkan pengetahuan klien sehingga dapat mengurangi rasa cemas klien
-    memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik dan menurunkan anciates klien    17-05-2006
J 11.00
-    Menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya sudah pernah mendengarkan tentang kanker
-    Mendengarkan pasien mengungkapkan rasa cemasnya serta pengetahuannya tentang diagnosis
-    Menyentuh pasien saat merawat luka ataupun mengobservasi TTV atau melakukan tindakan perawatan lain
-    Menjelaskan bagaimana tujuan dan efek dari pengobatan misalnya kemoterapi
-    Memberikan dorongan serta semangat kepada klien lewat kakak klien yang lebih dengan klien    Tgl 17/05-06
J  14.00
S    :    Klien mengatakan  ia masih merasa cemas dengan keadaannya
O    :    klien masih nampak cemas
    -    Ekspresi wajah masih sedikit tegang
    -    klien masih belum memahmi tentang penyakitnya
A    :    masalah Cemas belum teratasi
P    :    lanjutkan rencana tindakan perawatan